buku harian: DUDE_admirer

 
Jam

Kalender

Temen Blog

Hendy

Ayu Devie

roennie-blog

 

 

blog desa balaikambang

putra indonesia

Banner made with BannerFans.com, hosted on ImageShack.us

bahuma

kdi5



 Generasi Tebar Pesona

bannerwenrevisi

hakimtea

anakberbakti

Rosalita Moreno

Gadis Rantau

Freaks

Blogger Kebumen

IP Kamu

IP
Pengunjung

 

 

Berkelahi Dikandang 'Singa'
11 April 2009

foto kiri: perkelahian antara Marihat UTM dengan Sergai U21 foto kanan: pelatih Marihat UTM dengan wasit


Ada kejadian unik yang terjadi saat penulis sedang melihat pertandingan Sepakbola Union Cup 2009. Para pemain dari kedua kesebelasan serta official dari kedua tim pun ikut berkelahi dikandang ‘macan’.


Kandang macan yang penulis maksud tentu bukan kandang sesungguhnya. Kandang macan itu adalah Komando Distrik Militer (Kodim) 0207/Simalungun, daerah kawasan para tentara yang terkenal disiplin.

Tapi image yang melekat pada kawasan itu tiba tiba tercoreng oleh para pemain sepakbola yang terlibat dalam pertandingan Big Match Sepakbola Union Cup 2009 tersebut. Adalah kesebelasan Marihat UTM dengan Sergei U 23 yang tiba tiba mempertontonkan aksi tunjang menunjang serta adu jotos antar pemain, pelatih serta official dari kedua kesebelasan.

Bermula dari pertandingan timpang sebelah antara kedua team membuat kondisi kian memanas. Saat itu, Sergei U 23 yang memimpin dengan skor mencolok 3:0 membuat Marihat UTM harus ekstra keras membalikkan keadaan. Tapi bukannya membuka keran gol, Marihat UTM malah harus kebobolan lagi di menit 64. Adalah M. Ridwan (10) yang berhasil melesakkan bola ke gawang Marihat UTM, skor pun berubah 4:0.

Entah karena selebrasi atau tidak terima dengan hasil pertandingan, tiba tiba Marihat UTM memulai percik percik api yang kemudian meluas hingga ke official team. Menurut pandangan penulis, Marihat UTM memulai ‘show’ mereka saat pemain Sergei melakukan tekal yang menurut penulis wajar.

Kurang puas perang kata kata, tanpa memandang markas Kodim 0207/Simalungun, Marihat UTM dengan Sergei U 23 memulai aksi ‘Smack Down’ ala sepakbola. Sontak aparat, penonton termasuk penulis sendiri ikut meramaikan kampanye perkelahian kedua kesebelasan.

Dengan bergegas, penulis langsung mengambil kamera yang selalu setia menemani penulis kemanapun dan dimanapun, Jpret-jpret-jpret (suara kamera dig) hehe. Muka lebam, gigi patah dan jempol terkilir tampak dari kondisi para pemain usai perkelahian massal yang berlangsung kurang lebih sepuluh menit tersebut.

Usut punya usut, ternyata dalang dari peristiwa bernanah ini dimotori oleh sang allenatore Marihat UTM. Saat adu mulut antar pemain, rupanya sang pelatih kurus ceking hitam bleketek itu datang kedalam lapangan bukan untuk melerai, tapi malah mengajak berperang hingga suasana yang kurang diharapkan itupun terjadi.

Saat hendak diinterogasi usai peristiwa bernanah itu, tampak ada yang ganjil dari kesebelasan Marihat UTM. Eeeeeehhh ternyata dalang dari wayang wayang Marihat telah kabur dan meninggalkan anak anak Marihat UTM (seorang yang tidak bertanggung jawab. Datang membawa taring pulang melepaskan gigi. hahahahahhahaha) Untung aparat bergegas mencari hingga dapatlah manusia cikrik pembuat onar itu.

Nah berkaca dari pertandingan diatas, apakah sepakbola dijadikan ajang anggar kekuatan? Kehebatan? Atau cari muka?? Hingga tanpa menaruh respek di lapangan Kodim dan rasa hormat terhadap aparat yang berjaga juga penonton yang menyaksikan pertandingan. Apakah ini yang disebut fair play?

Pertandingan adalah ajang pembuktian siapa yang terhebat antara orang orang yang terlibat didalamnya, karena itu dicari siapa yang menang dan siapa yang kalah. Terima dengan lapang dada kekalahan dan menaruh respek terhadap lawan. Itulah yang disebut dengan pemenang atau juara sejati.

So, kalo ga ngakuin kekalahan, kelaut aja kalian……

Label:


Read more!
posted by dude_curhat @ 16.44   0 comments
FB

Profil
Profil Facebook Embun Pagi
Add FB gw y
Anda Pengunjung Ke...

free hit counter

Kirim Comment

Friendster Temen
Previous Post
Archives
Yahoo Masangger

 

 

 

link saya ya...


Thanks To

Bapak Isnaini

Kang Rohman

BLOGGER

© 2005 buku_harian_rudhens by Rudy Handa